It was a while back I wrote in the
blog 10 people I personaly knew whom doesn't practice polygamy.
Hmmmm.....its thought provoking subject.
I suppose one man meat,other man poison kind of situation.
I have a deep thought after recieving an intresting article posted by my sister in Jak.Glad to share it but I really has limited time to translate the story in English.
Its about a man married for 35 years with 4 children,caring and nursing his beloved wife for 25 odd years with tender care,love,devotion and not a bit of thought to practice polygamy.Even given the blessing from his adult children.
His love to his bed ridden wife remain the same just as the vowed he made during the sodomise 'akad' ceremony 35 years ago,
'....in health,in wealth in pain and in hunger,so help me God.'
25 years caring for a stroke patience in something.
I know definate,in matter of fact we,at home nurse our dear father for 2 years before his dimise last 27 of Ramadan 1427 H.It will be 100 days tahlil ceromony this coming 9th.Febuary.'The Father In Law' to me and a very-very respectable man and is closed in my heart.
Lillah.I bare witness to Al Mighty,
this man position 'should be' in the 'Jannatul Naim'.Amin.
As the story goes 'what impress me most is his words when he was interview by a local tv station
'....Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah semuanya akan luntur' translated
'if mankind cherish love more than Allah and doesn't loved becaused of Allah,
all will be destroyed'
hmmmmm...yes,yes,yes...some deep thought.
Go ahead its a nice thought provoking piece.
'What is this foolish thing call love'It a tittle of a jazz ballad by
Art PepperBased on True Story..Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam, pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah
sudah lebih 32 tahun. Mereka dikaruniai 4 orang anak dan disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun,menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari Pak Suyatno memandikan,membersihkan kotoran,menyuapi, dan
mengangkat istrinya keatas tempat tidur
Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya
tidak merasa kesepian walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu
melihat istrinya tersenyum,untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu
jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya
makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya,mengganti pakaian dan
selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak
Suyatno sudah cukup senang.
Bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak suyatno lebih kurang 25 tahun,dengan sabar dia
merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati
mereka,sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih
kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya.
Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2
dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka Dia yg merawat, yang dia inginkan
hanya satu semua anaknya berhasil. Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg
sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil
melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir
bapak.bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .dengan air mata
berlinang anak itu melanjutkan kata2nya " sudah yg keempat kalinya kami
mengijinkan bapak menikah lagi , kami rasa ibupun akan mengijinkannya,
kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami
sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu
bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku
Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin bapak akan menikah,tapi
ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari
cukup,dia telah Melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat,
kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak
satupun dapat menghargai dengan apapun.coba kalian tanya ibumu apakah dia
menginginkan keadaanya seperti Ini.kalian menginginkan bapak bahagia,apakah
bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya
sekarang".kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat
oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak meledaklah
tangis anak2 Pak Suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk
mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya mata
suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta
untuk menjadi nara sumber diacara islami
Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno
kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa
apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio
kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak
Suyatno bercerita".
Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai
karena Allah semuanya akan luntur.
saya Memilih istri saya menjadi
pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat
saya,mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia
memberi saya 4 orang anak yg lucu2..
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan
ujian bagi saya,sehatpun belum tentu sayaMencari penggantinya apalagi dia sakit,,,setiap malam saya bersujud dan
menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah
Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk
menyimpan dan mendengar rahasia saya..
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
How many of us Man able to?
I am counting the heads.
Shut up will you!!!! when saying you love him or her!
Unless you know the real meaning well.
Its all about 'pengorbanan'.
One in a million.
No comments:
Post a Comment